Rabu, 09 Desember 2020

Kondisi Kesehatan Mulut dan Aktivitas Fisik pada Anak dalam Masa Pandemi COVID-19

 


Anak memiliki kekebalan tubuh yang berbeda. Pada era pandemi COVID-19 ini anak-anak membutuhkan lebih banyak perhatian dan perawatan khusus. Selama pandemi, anak harus memiliki kesehatan gigi dan mulut yang baik, karena anak memiliki kekebalan tubuh yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. COVID-19 atau penyakit coronavirus adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernafasan. Pada tahun 2019 WHO menyebutkan bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 ini dalah novel Coronavirus (2019-nCoV). Penyakit ini telah menjadi masalah besar di Indonesia dan bahkan di Dunia. Virus ini bisa menyebar melalui droplets. Menurut WHO pada tahun 2020, terdapat 236.519 kasus COVID19 yang dilaporkan dengan total 9.336 kematian di Indonesia per 19 September 2020. Sementara di dunia, tercatat sebanyak 30.369.778 kasus dengan total 948.795 kematian.

COVID 19 telah menjadi penyakit dunia yang melibatkan angka kematian yang sangat tinggi. Pandemi COVID19 menyebabkan WHO harus mengeluarkan protokol kesehatan di komunitas. Protokol kesehatan ini menyebabkan fasilitas umum dan ruang publik ditutup sementara, seperti sekolah, restoran, kantor, pasar dll. Beberapa layanan kesehatan masyarakat terpaksa ditutup, termasuk pelayanan kesehatan gigi. Layanan Kesehatan Gigi ditutup sementara karena risiko tinggi infeksi dapat terjadi dalam perawatan gigi. Perawatan gigi dapat menghasilkan aerosol yang bisa menjadi infeksi silang pada pasien COVID19, sehingga anak cenderung menunda kunjungan ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan gigi baik preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Literatur ini memiliki tujuan untuk meninjau hubungan kondisi kesehatan gigi dan mulut dengan aktivitas fisik anak-anak pada masa pandem COVID19.

Karies adalah masalah utama dan paling umum ditemukan pada anak-anak. Anak-anak sering mengalami karies hingga gigi tanggal. Kondisi kesehatan mulut yang buruk mungkin memiliki peran dalam proses inflamasi di rongga mulut dan mengakibatkan rasa sakit. Rasa sakit pada anak merupakan masalah dan bisa menurunkan aktivitas fisik. Anak memiliki kekebalan tubuh yang berbeda, oleh karena itu, perhatian lebih terhadap kesehatan gigi dan mulut anak sangat diperlukan saat masa pandemi seperti saat ini.

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan pada berbagai aspek di masyarakat. Bukan hanya penurunan kualitas kesehatan di masyarakat tetapi juga ekonomi dan bahkan pendidikan. Pandemi telah menyebabkan sebagian besar tempat-tempat umum ditutup, termasuk sekolah dan fasilitas kesehatan, terutama dokter gigi. Fasilitas kesehatan gigi harus ditutup sementara. Ini terjadi karena sebagian besar prosedur perawatan dokter gigi menghasilkan aerosol yang dapat memicu infeksi silang antar pasien atau antara pasien dan dokter gigi. Perawatan gigi yang dapat dilakukan hanya perawatan kegawatdaruratan atau perawatan tanpa membuka mulut atau tidak menghasilkan aerosol, seperti meresepkan obat sebagai pereda nyeri dan Dental Health Education.

Keterbatasan perawatan gigi dapat menyebabkan penurunan kondisi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat, terutama pada anak-anak. Karies pada anak-anak akan menyebabkan rasa sakit di rongga mulut yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial karena kesulitan berbicara dan membuka mulut. Kondisi pada karies akan menyebabkan rasa sakit yang diderita anak-anak meningkat. Infeksi di rongga mulut akan terus terjadi, yang dapat menyebabkan karies meningkat. Karies menjadi meningkat dan menyebabkan anak menjadi malas makan dan aktivitas fisik anak menurun karena giginya sakit. Penurunan nafsu makan pada anak terkait dengan asupan nutrisi tubuh.

Nutrisi pada anak tidak hanya penting sebagai pertahanan untuk tubuh mereka, tetapi juga sebagai energi untuk aktivitas fisik. Infeksi berulang yang terjadi pada rongga mulut juga dapat menurunkan kekebalan tubuh anak-anak, sedangkan di masa pandemi ini, kekebalan tubuh anak perlu perhatian lebih. Kekebalan tubuh menurun dapat merangsang kadar sitokin proinflamasi yang lebih tinggi dan berdampak pada kerusakan jaringan dan efek lain seperti kelelahan otot, dan malnutrisi. Anak-anak dengan malnutrisi mungkin memiliki kekebalan tubuh yang rendah sehingga otot menjadi mudah lelah dan aktivitasnya juga menurun. Kondisi seperti ini, menyebabkan virus atau bakteri lain dapat dengan mudah menginfeksi tubuh anak.

Kondisi kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting dalam aktivitas fisik pada anak-anak. Di masa pandemi seperti saat ini, sistem kekebalan tubuh merupakan hal yang penting. Sistem kekebalan tubuh dapat mengalami perubahan akibat kondisi kesehatan mulut serta aktivitas fisik. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan hubungan yang tepat antara kondisi kesehatan mulut dan aktivitas fisik pada anak selama masa pandemi Covid-19.


Share:

Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Di Puskesmas

 


Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam kurun waktu yang dilaksanakan secara terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI, 2000).

Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut salah satunya dengan dilakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah memupuk sikap dan pola perilaku sehat pada anak sd dalam menjaga keperawatan atau kesadaran pelihara diri khususnya keperawatan gigi dan mulut serta mewujudkan derajat kesehatan gigi pada anak sd sebagai bagian kesehatan secara umum. 

Adapun pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan secara berkesinambungan dalam bidang promotif, preventif dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok, dan masyarakat yang dilakukan oleh puskesmas Denpasar Selatan yang salah satunya dilaksanakan di SDN 12 Sesetan.

Kegiatan promotif yang dilakukan antara lain seperti penyuluhan tentang cara menyikat gigi dengan baik dan benar. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi dan sikat gigi bersama, selanjutnya dilakukan pemeriksaan gigi untuk mengetahui ada tidaknya penyakit gigi dan mulut seperti karang gigi, gigi berlubang, cekungan dalam, dan gigi goyang yang akan dirujuk ke puskesmas tersebut.





Share:

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi

 

Gigi dan mulut yang sehat turut andil dalam menjaga kesehatan tubuh. Bukan tanpa alasan, karena rongga mulut merupakan salah satu gerbang terbesar masuknya berbagai kuman, bakteri, hingga virus ke dalam tubuh. Mulut yang sehat secara tidak langsung juga akan meningkatkan kekebalan/ sistem imunitas tubuh sehingga tidak mudah sakit. Bila sudah terkontaminasi, bukan hanya kesehatan gigi dan mulut yang terganggu, virus dan bakteri juga dapat mengancam kesehatan organ penting tubuh lainnya. Tidak terkecuali virus corona yang kini jadi ancaman bagi masyarakat di berbagai negara.

Di masa pandemi seperti sekarang, menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari virus adalah prioritas utama. Selain wajib menggunakan masker saat bepergian dan mencuci tangan secara teratur, kita juga harus disiplin menjaga kesehatan gigi dan mulut. Mulut merupakan salah satu media transmisi dan berkembangnya virus juga bakteri, termasuk virus corona (SARS-Cov-2), sehingga sangat berisiko menularkan atau ditularkan dari mulut orang lain.

Apa yang dihadapi ketika kesehatan gigi dan mulut terganggu selama pandemi ?

Pandemi COVID-19 yang hingga sekarang masih berlanjut menjadi alasan lain mengapa anda harus selalu rutin menjaga kesehatan dan kebersihan gigi.

Terbatasnya fasilitas kesehatan


Fasilitas kesehatan termasuk klinik, rumah sakit, hingga puskesmas membatasi setiap kunjungan pasien yang ingin berobat, termasuk klinik yang menangani masalah pada gigi dan mulut. Menurut American Dental Associaton beberapa klinik dapat menerima kunjungan pasien yang dalam keadaan darurat dan tetap dengan prosedur kesehatan seperti:

1. Anda kemungkinan besar perlu membuat jadwal terlebih dahulu dan kemudian klinik akan memastikan kondisi kesehatan Anda.

2. Anda tetap perlu melakukan upaya pencegahan virus seperti memakai masker, sarung tangan, dan menjaga jarak.

3. Klinik atau fasilitas kesehatan pada umumnya menyediakan hand sanitizer, manfaatkan hal ini setiap kali melakukan kontak dengan permukaan yang sering disentuh orang banyak.

Mengatasi masalah pada gigi sendiri di rumah


Berdasarkan sebuah jurnal yang diterbitkan pada April 2020, kebutuhan akan perawatan gigi hanya menurun sebanyak 38 persen. Hal ini menandakan bahwa masyarakat masih sangat membutuhkan bantuan dokter gigi bahkan di tengah pandemi ini. Di sisi lain,  dikarenakan klinik dan dokter gigi belum dapat beroperasi secara normal, tidak jarang antrian jadi menumpuk dan menyebabkan Anda untuk sementara menghadapi sendiri masalah pada gigi dan mulut.

Apabila hal ini Anda alami, langkah perawatan yang dapat dilakukan adalah dengan rutin menjaga kesehatan gigi dengan cara yang baik dan benar.

Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Pandemi

Untuk menghindari terjadinya masalah pada gigi dan mulut, menjaga kebersihannya merupakan suatu keharusan. Dengan kondisi gigi dan mulut yang sehat, Anda tidak perlu pergi ke dokter sehingga bisa terhindar dari risiko terpapar virus COVID-19.

Berikut beberapa tips yang Anda lakukan dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama pandemi:

             Menyikat gigi secara rutin dengan teknik yang benar


Berdasarkan edaran yang diterbitkan Kemenkes RI Tahun 2018, Anda disarankan untuk menyikat gigi dua kali dalam sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Dalam hal pemilihan sikat gigi, terdapat beberapa jenis, yakni yang memiliki bulu soft, medium, atau hard. Pilihlah yang sesuai dengan kekuatan menyikat dan kondisi gigi Anda sendiri. Namun, Anda disarankan untuk menghindari bulu sikat yang hard atau keras karena dapat berdampak pada kerusakan gusi, akar, dan lapisan pelindung gigi (enamel), terutama jika menyikat terlalu kencang.

Memilih pasta gigi yang mengandung fluoride


Tidak ada merek tertentu yang secara spesifik dianjurkan untuk Anda. Namun, pastikan untuk membaca setiap kandungan yang terdapat di dalamnya dan disarankan harus mengandung fluoride. Fluorida dapat berguna untuk melindungi gigi untuk membantu mencegah karies dan kerusakan pada gigi.

Lengkapi kebiasaan membersihkan gigi dengan mouthwash/obat kumur


Mouthwash atau obat kumur biasanya digunakan setelah Anda selesai menggosok gigi dengan tujuan untuk menjaga kesehatan gigi dengan optimal. Hal ini dikarenakan fungsi dari mouthwash/obat kumur adalah untuk membersihkan area dalam yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Pilih mouthwash atau obat kumur yang mengandung 4 essential oil untuk bantu kurangi 99.9% kuman penyebab masalah mulut.

Selain itu, obat kumur juga dapat digunakan untuk membantu menetralkan asam dalam mulut dan juga dapat membantu memperkuat struktur gigi. Anda juga dapat menggunakan benang gigi (flossing) untuk membantu membersihkan makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Kombinasi obat kumur dan flossing juga dapat membantu mencegah Anda mengalami bau mulut.

Mengurangi dan menghindari asupan gula dan asam


Makanan dan minuman yang tinggi akan gula dan asam seperti permen, minuman berkarbonasi, dan soda dapat dengan mudah membuat zat asam dalam mulut meningkat. Oleh karena itu, kurangi mengonsumsi makanan jenis ini. Menjaga jarak dengan orang lain merupakan tindakan pencegahan menyebarnya coronavirus. Oleh karena itu, tetap jaga kebersihan dan kesehatan agar tidak memerlukan kunjungan ke klinik atau rumah sakit yang biasanya dipadati banyak orang.

Share:

Sabtu, 10 Oktober 2020

CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR

 


Menjaga kebersihan bau mulut merupakan salah satu cara untuk menjaga penampilan kita tetap baik. Tentunya kita tak ingin orang lain menjauhi kita atau merasa tidak nyaman karena bau mulut kita yang tidak sedap.

Penyebab utama bau mulut adalah sisa-sisa makanan yang menempel pada sela-sela gigi. Sisa-sisa makanan itu kemudian akan menjadi tempat bersarangnya kuman. Efek jangka panjangnya, akan terbentuk karang gigi dan lubang pada gigi.

Oleh karena itu, kita harus selalu menyikat gigi setiap hari. Cara menyikatk gigi haruslah dengan cara yang benar, sehingga memberikan hasil yang maksimal.

Berikut cara menyikat gigi yang baik dan benar:

1.   Untuk membersihkan gigi bagian depan gerakan sikat dari atas ke bawah gerakan minimal 8 sampai 10 kali

2.  Untuk membersihkan gigi bagian samping gerakan sikat dengan ke atas ke bawah sedikit memutar, gerakan minimal 8 sampai 10 kali

3.  Untuk membersihkan gigi bagian pengunyahan gerakan sikat dengan arah ke depan ke belakang atau maju mundur, gerakan minimal 8 sampai 10 kali

4.   Untuk membersihkan gigi yang menghadap langit-langit atau lidah gerakan sikat kearah tumbuhnya gigi, gerakan minimal 8 sampai 10 kali

 


Share:
Calendar Widget by CalendarLabs

Sosial Media

LOKASI

Translate

Blog Archive