Anak memiliki kekebalan tubuh yang
berbeda. Pada era pandemi COVID-19 ini anak-anak membutuhkan lebih banyak
perhatian dan perawatan khusus. Selama pandemi, anak harus memiliki kesehatan
gigi dan mulut yang baik, karena anak memiliki kekebalan tubuh yang berbeda
dibandingkan dengan orang dewasa. COVID-19 atau penyakit coronavirus adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernafasan. Pada
tahun 2019 WHO menyebutkan bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 ini dalah
novel Coronavirus (2019-nCoV). Penyakit ini telah menjadi masalah besar di
Indonesia dan bahkan di Dunia. Virus ini bisa menyebar melalui droplets.
Menurut WHO pada tahun 2020, terdapat 236.519 kasus COVID19 yang dilaporkan
dengan total 9.336 kematian di Indonesia per 19 September 2020. Sementara di
dunia, tercatat sebanyak 30.369.778 kasus dengan total 948.795 kematian.
COVID 19 telah menjadi penyakit
dunia yang melibatkan angka kematian yang sangat tinggi. Pandemi COVID19
menyebabkan WHO harus mengeluarkan protokol kesehatan di komunitas. Protokol
kesehatan ini menyebabkan fasilitas umum dan ruang publik ditutup sementara,
seperti sekolah, restoran, kantor, pasar dll. Beberapa layanan kesehatan
masyarakat terpaksa ditutup, termasuk pelayanan kesehatan gigi. Layanan
Kesehatan Gigi ditutup sementara karena risiko tinggi infeksi dapat terjadi
dalam perawatan gigi. Perawatan gigi dapat menghasilkan aerosol yang bisa
menjadi infeksi silang pada pasien COVID19, sehingga anak cenderung menunda
kunjungan ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan gigi baik preventif,
kuratif maupun rehabilitatif. Literatur ini memiliki tujuan untuk meninjau
hubungan kondisi kesehatan gigi dan mulut dengan aktivitas fisik anak-anak pada
masa pandem COVID19.
Karies adalah masalah utama dan
paling umum ditemukan pada anak-anak. Anak-anak sering mengalami karies hingga
gigi tanggal. Kondisi kesehatan mulut yang buruk mungkin memiliki peran dalam
proses inflamasi di rongga mulut dan mengakibatkan rasa sakit. Rasa sakit pada
anak merupakan masalah dan bisa menurunkan aktivitas fisik. Anak memiliki
kekebalan tubuh yang berbeda, oleh karena itu, perhatian lebih terhadap
kesehatan gigi dan mulut anak sangat diperlukan saat masa pandemi seperti saat
ini.
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan
perubahan pada berbagai aspek di masyarakat. Bukan hanya penurunan kualitas
kesehatan di masyarakat tetapi juga ekonomi dan bahkan pendidikan. Pandemi
telah menyebabkan sebagian besar tempat-tempat umum ditutup, termasuk sekolah
dan fasilitas kesehatan, terutama dokter gigi. Fasilitas kesehatan gigi harus
ditutup sementara. Ini terjadi karena sebagian besar prosedur perawatan dokter
gigi menghasilkan aerosol yang dapat memicu infeksi silang antar pasien atau
antara pasien dan dokter gigi. Perawatan gigi yang dapat dilakukan hanya
perawatan kegawatdaruratan atau perawatan tanpa membuka mulut atau tidak menghasilkan
aerosol, seperti meresepkan obat sebagai pereda nyeri dan Dental Health Education.
Keterbatasan perawatan gigi dapat
menyebabkan penurunan kondisi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat, terutama
pada anak-anak. Karies pada anak-anak akan menyebabkan rasa sakit di rongga
mulut yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial karena kesulitan berbicara dan
membuka mulut. Kondisi pada karies akan menyebabkan rasa sakit yang diderita
anak-anak meningkat. Infeksi di rongga mulut akan terus terjadi, yang dapat
menyebabkan karies meningkat. Karies menjadi meningkat dan menyebabkan anak
menjadi malas makan dan aktivitas fisik anak menurun karena giginya sakit.
Penurunan nafsu makan pada anak terkait dengan asupan nutrisi tubuh.
Nutrisi pada anak tidak hanya
penting sebagai pertahanan untuk tubuh mereka, tetapi juga sebagai energi untuk
aktivitas fisik. Infeksi berulang yang terjadi pada rongga mulut juga dapat
menurunkan kekebalan tubuh anak-anak, sedangkan di masa pandemi ini, kekebalan
tubuh anak perlu perhatian lebih. Kekebalan tubuh menurun dapat merangsang
kadar sitokin proinflamasi yang lebih tinggi dan berdampak pada kerusakan
jaringan dan efek lain seperti kelelahan otot, dan malnutrisi. Anak-anak dengan
malnutrisi mungkin memiliki kekebalan tubuh yang rendah sehingga otot menjadi
mudah lelah dan aktivitasnya juga menurun. Kondisi seperti ini, menyebabkan
virus atau bakteri lain dapat dengan mudah menginfeksi tubuh anak.
Kondisi kesehatan gigi dan mulut
memiliki peran penting dalam aktivitas fisik pada anak-anak. Di masa pandemi
seperti saat ini, sistem kekebalan tubuh merupakan hal yang penting. Sistem
kekebalan tubuh dapat mengalami perubahan akibat kondisi kesehatan mulut serta
aktivitas fisik. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan hubungan
yang tepat antara kondisi kesehatan mulut dan aktivitas fisik pada anak selama
masa pandemi Covid-19.